Thursday, 16 June 2016

Mendapat Pahala Berlimpah Dengat Niat Berkah

Mendapat Pahala Berlimpah Dengat Niat Berkah


    “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya”. penggalan lagu indonesia raya ini pernah disampaikan oleh Kyai A. Sadoellah Nawawy, ketika ada seorang tentara menyarankan untuk merenovasi masjid yang mulai retak.
      Boleh jadi membangun fisik itu penting, bahkan menjadi bagian dari suksesnya sebuah rencana. Namun membangun hati juga tidak boleh diremehkan.
     Sebagian ulama salaf pernah berkata:Begitu banyak amal yang remeh (ringan), besar nilainya karena niat dan begitu banyak amal yang agung, kecil nilainya karena niat.
    Sebuah amal bisa saja terlihat biasa, atau bahkan sangat sederhana. Meminggirkan sebuah batu  di tengah jalan misalnya, bisa saja kita masuk surga hanya karena sebuah batu. Karena Allah tidak melihat pada  bentuk fisik sebuah amal, melainkan apa yang ada didalam hati.
       Rasulullah pernah bersabda:
      Sesungguhnya Allah memasukkan tiga orang ke dalam surga sebab satu anak panah, pembuat anak panah tersebut yang mengharap kebaikan darinya, pemanah (orang yang menggunakannya), serta orang yang memberi anak  panah tadi.
Secara umum niat dalam kitab Al-asybâh wa-annadzâir adalah, sebuah ungkapan motifnya hati yang dianggap cocok dalam menghasilkan manfaat atau menghilangkan bahaya. Jadi, setiap pekerjaan ada motivasi yang melatarbelakanginya, bahkan yang perasaan ikhlas pun bukan sepenuhnya tanpa motif, masih ada niat mengharap ridha allah dan mensyukuri nikmatnya.
   Sederhananya, ketika ada seseorang mengangkat benda dengan sempoyongan, temannya akan bilang “angkat yang benar, apa kamu tidak niat?”. Dari ini kita dapat melihat bahwa tidak semangat muncul dari niat yang kurang mantap.Sepertihalnya hukum dzahir yang dapat dipastikan dengan aksi, begitu juga hukum batin dapat dipastikan dengan niat”
     
Mendapat Pahala Berlimpah Dengat Niat Berkah
                          
 Perkataan Syekh Sahl At-Tustari ini mengindikasikan pentingnya niat dalam memantapkan apa yang kita kerjakan atau sebuah konsepsi masa depan terutama dari segi batiniyahnya.
         Rasulullah   bersabda:
        Betapa banyak amal yang bentuk fisiknya merupakan pekerjaan duniawi, bisa menjadi amal akhirat berkat niat yang baik, dan betapa banyak amal yang bentuk fisiknya pekerjaan akhirat bisa menjadi pekerjaan dunia
Sebuah amal bisa jadi berorientasi pada manfaat duniawi saja, seperti makan bisa saja berbuah pahala hanya dengan berniat menjadikannya sebagai penyuplai kekuatan dalam beribadah, atau minum yang sepintas terlihat layaknya kebutuhan pribadi, bisa menjadi ibadah hanya karena niat.

Baca juga; Pengertian Dan Cara Melakukan Taubat Nasuha
Dalam syarah shahih bukhari dijelaskan kalau amal baik pasti akan mendapat pahala sepuluh kali lipat dan bisa bertambah sampai tujuh ratus kali atau lebih tergantung keikhlasan, kebenaran maksud, hadirnya hati dan seberapa besar pengaruh pekerjaan tersebut pada hal lain.
Bahkan dalam Ihya’nya  Imam Al-Ghazali menerangkan, bahwa keutamaan yang berlipat-lipat tergantung banyaknya niat baik yang ia mantapkan, karena satu ketaatan bisa diniati dengan berbagai kebaikan, lalu setiap niat diberi pahala dan setiap pahala dikalikan sepuluh.
Seperti duduk di masjid dengan niat i’tikaf sambil menunggu datangnya salat, meninggalkan keburukan dan lain semacamnya.
         
Oleh; Ust Muzammil Mustofa      

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon