Mendapat Pahala Berlimpah Dengat Niat Berkah
“Bangunlah
jiwanya, bangunlah badannya”. penggalan lagu indonesia raya ini pernah
disampaikan oleh Kyai A. Sadoellah Nawawy, ketika ada seorang tentara
menyarankan untuk merenovasi masjid yang mulai retak.
Boleh jadi
membangun fisik itu penting, bahkan menjadi bagian dari suksesnya sebuah
rencana. Namun membangun hati juga tidak boleh diremehkan.
Sebagian
ulama salaf pernah berkata:Begitu
banyak amal yang remeh (ringan), besar nilainya karena niat dan begitu banyak amal yang
agung, kecil nilainya karena niat.
Sebuah amal bisa saja terlihat
biasa, atau bahkan sangat sederhana. Meminggirkan sebuah batu di tengah jalan misalnya, bisa saja kita
masuk surga hanya karena sebuah batu. Karena Allah tidak melihat pada bentuk fisik sebuah amal, melainkan apa yang
ada didalam hati.
Rasulullah
ﷺ pernah bersabda:
Sesungguhnya Allah memasukkan
tiga orang ke dalam surga sebab satu anak panah, pembuat anak panah tersebut
yang mengharap kebaikan darinya, pemanah (orang yang menggunakannya), serta
orang yang memberi anak panah tadi.
Secara umum niat dalam kitab Al-asybâh
wa-annadzâir adalah, sebuah ungkapan motifnya hati yang dianggap cocok
dalam menghasilkan manfaat atau menghilangkan bahaya. Jadi, setiap pekerjaan
ada motivasi yang melatarbelakanginya, bahkan yang perasaan ikhlas pun bukan
sepenuhnya tanpa motif, masih ada niat mengharap ridha allah dan mensyukuri
nikmatnya.
Sederhananya, ketika ada
seseorang mengangkat benda dengan sempoyongan, temannya akan bilang “angkat
yang benar, apa kamu tidak niat?”. Dari ini kita dapat melihat bahwa tidak
semangat muncul dari niat yang kurang mantap. ”Sepertihalnya hukum dzahir yang dapat dipastikan dengan aksi, begitu
juga hukum batin dapat dipastikan dengan niat”
Perkataan Syekh Sahl At-Tustari
ini mengindikasikan pentingnya niat dalam memantapkan apa yang kita kerjakan
atau sebuah konsepsi masa depan terutama dari segi batiniyahnya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
Betapa banyak amal yang bentuk
fisiknya merupakan pekerjaan duniawi, bisa menjadi amal akhirat berkat niat
yang baik, dan betapa banyak amal yang bentuk fisiknya pekerjaan akhirat bisa
menjadi pekerjaan dunia
Sebuah amal bisa jadi berorientasi pada manfaat duniawi saja, seperti
makan bisa saja berbuah pahala hanya dengan berniat menjadikannya sebagai
penyuplai kekuatan dalam beribadah, atau minum yang sepintas terlihat layaknya
kebutuhan pribadi, bisa menjadi ibadah hanya karena niat.
Baca juga; Pengertian Dan Cara Melakukan Taubat Nasuha
Dalam syarah shahih bukhari dijelaskan kalau amal baik pasti akan
mendapat pahala sepuluh kali lipat dan bisa bertambah sampai tujuh ratus kali
atau lebih tergantung keikhlasan, kebenaran maksud, hadirnya hati dan seberapa
besar pengaruh pekerjaan tersebut pada hal lain.
Bahkan dalam Ihya’nya Imam
Al-Ghazali menerangkan, bahwa keutamaan yang berlipat-lipat tergantung
banyaknya niat baik yang ia mantapkan, karena satu ketaatan bisa diniati dengan
berbagai kebaikan, lalu setiap niat diberi pahala dan setiap pahala dikalikan
sepuluh.
Seperti duduk di masjid dengan niat i’tikaf sambil menunggu datangnya
salat, meninggalkan keburukan dan lain semacamnya.
Oleh; Ust Muzammil Mustofa
EmoticonEmoticon