Thursday, 15 September 2016

Apa Itu Pluralisme Agama ? Awas Bahaya !

Pengertian Pluralisme         

 Apa Itu Pluralisme Agama ? Bahaya !- Pluralisme sering diartikan sebagai paham yang mentoleransi adanya ragam pemikiran,agama,kebudayaan,peradaban dan lain-lain. Kemunculan ide pluralisme didasarkan pada sebuah keinginan untuk melenyapkan klaim kebenaran yang dianggap menjadi pemicu munculnya sikap ekstrem,radikal,perang atas nama agama, konflik horizontal,serta penindasan atas nama gama. Menurut kaum pluralis, konflik dan kekerasan dengan mengatasnamakan gama baru bisa sirna jika masing-masing agama tidak lagi menggap agamanya yang paling benar.
            Agama islam mengakui keberadaan dan keberagaman suku dan bangsa serta identitas-identias agama selain agama islam (pluralitas), namun sama sekali tidak mengakui kebenaran agama-agama tersebut (pluralisme), sebagaimana firman  Allah SWT dalam surat al-Hujurat;13 yang artinya:
“Hai manusia,sesungguhnya kami menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan dan Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal. Sesungguhnya orang yang palimh mulia di antara kalian adalah orang yan g paling bertakwa di sisi Allah SWT”
Dalam ayat lain Allah SWT menegaskan:
“Dan mereka menyembah selain Allah, apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang hal itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mengetahu pengetahuan terhadapnya, dan bagi orang-orang zalim sekali-kali tdak ada seorang penolongpun.” (QS al-Hajj:71)

                                            Apa Itu Pluralisme Agama ? Awas Bahaya !                                     

Bahaya di balik gagasan pluralisme


             Pertama adalah penghapusan identitas-identitas agama. Dalam kasus islam, misalnya,Barat berupaya mempreteli identias Islam. Ambil contoh, jihad yang secara syar’i bermakna perang melawan orang-orang kafir yang menjadi penghalang dakwah dikebiri sebatas upaya bersungguh-sungguh. Pemakaian hijab (jilbab) oleh muslimah dalam kehidupan umum dihalangi demi “ menjaga wilayah public yang sekuler dari campurtangan agama” lebih jauh, penegakan syari’ah islam dalam Negara pun pada akhirnya dijegah karena dianggap bias mengancam pluralisme. Ringkasnya,pluralisme agama menegaskan adanya sekularisme ( pemisahan agama dari kehidupan ).
            Bahaya lain pluralisme agama adalah munculnya gama-agama baruy yang diramu dari berbagai agama-agama yang ada. Munculnya sejumlah aliuran di tanah air seperti ahmdiyah pimpina mirza gulam ahmad, jama’ah salamullah pimpinan lia eden,al-Qiyadah al-Islamiyah pimpinan ahmad musoddeg,dll adalah beberapa contohnya. Lalu dengan alasan pluralisme pula, pendukung pluralisme agama menolak pelarangan terhadap berbagai aliran tersebut,meski itu berarti penodaan terhada Islam. Karena itu, wajar jika KH.kholil Ahmad pengasuh pondok pesantren gunung jati jawa timur, menilai pluralism agama yang diusung kaum libralis berbahaya bagi umat islam.

            Bahaya lainnya, pluralisme agama tidak bisa dilepaskan dari agenda penjajahan barat melalui isu globalisasi. Globalisasi merupaka upaya penjajahan barat untuk mengglobalkan kapitalisme nya,termasuk di dalamnya gagasan “agama baru” yang bernama pluralism agama. Karean itu, jika kiuta menerima pluralism agama berarti kita harus siap kapitalisme itu sendiri.

Sumber: Annajah.co

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon