Sejarah Terbentuknya ( Penentuan ) Tahun Baru Hijriyah-Ketika sahabat
umar bin khattab, tepatnya pada tahun 628 Masehi, beliau menghadapi sebuah
masalaha yang cukup rumit,khusunya dalam bidang administrasi. Seiring pertumbuhan
Islam yang kian hari makin meningkat, surat-surat menyurat antar khalfiah dan
gubernur menjadi sebuah kebutuhan. Namun, beliau melihat surat-menyurat pada
waktu itu belum tertata rapi karena tidak adanya acuan penanggalan ( Kalender ). Masing-masing daerah menandai urusan mereka dengan memakai sistem kalender
lokal yang seringkali berbeda antar satu tempat dengan tempat lain.
Hal ini
mendorong Sayyidina Umar Bin Khattab ( selaku Khalifah pada masa itu ) untuk
membuat suatu sistem penanggalan utama yaang bisa dijadikan pijakan oleh umat
Islam. Lantas, beliau mengumpulkan para sahabat untuk meminta masukan tentang
kapan kalender Hijriyah dimulai. Hingga akhirnya peristiwa Hijrah Nabi ke
madinah dijadikan titik awal kalender Hijiriyah.
Sistem Kalender Hijriyah yang dipakai oleh sayyidina umar menggunakan Bulan
sebagai rujukan. Berbeda dengan kalender masehi yang menjadikan matahari
sebagai rujukuannya. Nama-nama bulan
yang dipakai adalah nama-nama bulan yang memang berlaku di kalangan kaum
Quraisy di masa kenabian.
Dahulu, orang-orang
arab memiliki tradisi “ Nasi' “. Sebuah peraktek yang memungkinkan mereka menambahkan bulan
ke-13 atau lmaksudnya
mereka memperpanjang satu bulan tertentu selama 2
bulan pada setiap sekitar 3 tahun agar bulan-bulan qomariyah tersebut selaras
dengan perputaran musim atau matahari
.
Disamping itu, Praktek Nasi' atau interkalasi terkadang disalahgunakan oleh sebagian orang arab pada waktu
itu. Hal ini bertujuan agar mereka mendapat keuntungan yang lebih besar dengan datangnya jamaah haji pada musim yang sama di tiap tahun.
Praktek ini juga berdampak pada ketidakjelasan masa bulan-bulan Haram. Hingga turunlah ayat yang melarang
praktek nasi’
إِنَّمَا النَّسِيءُ زِيَادَةٌ
فِي الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا يُحِلُّونَهُ عَامًا وَيُحَرِّمُونَهُ
عَامًا لِيُوَاطِئُوا عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ فَيُحِلُّوا مَا حَرَّمَ اللَّهُ
زُيِّنَ لَهُمْ سُوءُ أَعْمَالِهِمْ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
(37
Artinya "Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah
kekafiran. Disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu,
mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang
lain, agar mereka dapat mempersesuaikan dengan bilangan yang Allah
mengharamkannya, maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah " [At
Taubah (9): 37]
Dalam satu tahun ada 12 bulan. Hal itu sudah dijelaskan oleh Allah dalam
Surat at-Taubah Ayat 36 yang berbunyi :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ
اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا
تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا
يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (36)
Arrtinya : "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah
adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit
dan bumi, di antaranya empat bulan haram.”
Perinciannya sebagai berikut:
1.
Muharram
2.
Shafar
3.
Rabi'ul Awal
4.
Rabi'ul Akhir
5.
Jumadil Awal
6.
Jumadil Akhir
7.
Rajab
8.
Sya'ban
9.
Ramadhan
10.
Syawal
11.
Dzul qa’dah
12.
Dzulhijjah
Dari 12 bulan
ini ada 4 bulan Haram. Maksudnya, tidak boleh ada peperangan
dan pertumpahan darah pada bulan-bulan tersebut. 4 bulan tersebut adalah Dzul qa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Hijrah Nabi:
Titik awal Kalender Hijriyah
Sejarah Terbentuknya ( Penentuan ) Tahun Baru Hijriyah-Pada waktu itu sayyidina umar merasa
kebingungan tentang apa yang akan di jadikan awal permulaan kalender Islam yang
akan Beliau garap. Apakah memakai tahun
kelahiran Nabi Muhammad saw., seperti orang Nasrani yang mejadikan Tahun Kelahiran Nabi Isa
sebagai awal kalender masehi ? Apakah saat kematian beliau? Ataukah saat Nabi
diangkat menjadi Rasul atau turunnya Al Qur'an? Ataukah saat kemenangan kaum
muslimin dalam peperangan?
Setelah melalui
pertimbangan yang matang, akhirnya keputusan sayyidina umar menetapkakan terjadi Peristiwa
hijrah Nabi sebagai tonggal awal kalender Hijriyah. Oleh Karena itu, kalender Islam ini biasa dikenal juga sebagai kalender hijriyah.
Kalender tersebut dimulai pada tanggal 1 Muharram tahun peristiwa Hijrah yang bertepatan bertepatan dengan tanggal 16 Juli 662 M. Peristiwa hijrah Nabi saw. sendiri berlangsung pada bulan
Rabi'ul Awal 1 H atau September 622 M.
Pemilihan peristiwa Hijrah ini sebagai tonggak awal penanggalan
islam memiliki makna yang amat dalam. Seolah-olah para sahabat yang menentukan
pembentukan kalender islam tersebut memperoleh petunjuk langsung dari Allah.
Seperti Nadwi yang berkomentar:
"Ia (kalender islam) dimulai dengan Hijrah, atau pengorbanan demi kebenaran dan keberlangsungan Risalah. Ia
adalah ilham ilahiyah. Allah ingin mengajarkan manusia bahwa peperangan antara
kebenaran dan kebatilan akan berlangsung terus. Kalender islam mengingatkan
kaum muslimin setiap tahun bukan kepada kejayaan dan kebesaran islam namun
kepada pengorbanan (Nabi dan sahabatnya) dan mengingatkan mereka agar melakukan
hal yang sama."
EmoticonEmoticon