Tanda-Tanda Alam Malam Lailatul Qadar Dan Rumusan Para Ulama
Walaupun tidak ada kejelasan pasti, namun dari beberapa isyarat dalam al-Qur’an, Hadis, dan pembacaan peristiwa alam yang dilakukan oleh ul
ama, ditemukan beberapa indikasi yang kemudian hal itu dijadikan semacam pertanda atau rumusan dalam mengidentifikasi terjadinya malam yang agung tersebut.
Di antara tanda-tanda alam yang menunjukkan terjadinya Lailatul-Qadar adalah pada malam itu suhu udara sejuk, cuaca langit cerah, angin sepoi-sepoi, semua makhluk terlihat menunduk tanda bersujud kepada Allah , benda-benda seakan-akan bergemerisik berzikir kepada Allah , dan pada keesokan pagi harinya matahari terbit dengan sinar yang jernih dan sejuk serta agak kemerah-merahan.
Beberapa ulama juga membuat rumusan terjadinya Lailatul-Qadar dengan mengaitkan awal masuknya bulan Ramadhan:
• Jika bulan Ramadhan masuk pada hari Senin atau Jumat, maka Lailatul-Qadar terjadi pada malam tanggal 21.
• JJika bulan Ramadhan masuk pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul-Qadar terjadi pada malam tanggal 29.
• JJika bulan Ramadhan masak pada hari Sabtu, maka Lailatul-Qadar terjadi pada malam tanggal 23.
• JJika hari Kamis, maka terjadi pada malam tanggal 25.
• JJika hari Selasa maka terjadi pada malam tanggal 27 Ramadhan.
Dan masih banyak lagi rumusan-rumusan yang dibuat oleh ulama dengan berdasarkan kepada pengamatan dan pengalaman atau beberapa fenomena alam.
Mujahadah untuk Memperoleh Keutamaan Lailatul-Qadar
Lailatul-Qadar adalah malam yang agung. Pada malam itu malaikat dalam jumlah yang tidak terhitung turun dari langit menaburkan rahmat dan salam kepada seluruh manusia yang beribadah.
Alangkah bahagia orang yang mendapatkan keutamaan malam yang lebih baik dari seribu bulan itu. Rasulullah sendiri pada hari-hari akhir bulan Ramadhan semakin mempergiat ibadahnya dan selalu melaksanakan iktikaf di masjid.
Mengingat tidak ada kepastian tanggal terjadinya Lailatul-Qadar, maka untuk memperoleh keutamaannya kita dituntut untuk selalu ‘waspada’ dengan senantiasa beribadah kepada Allah , memperbanyak zikir, salat, bersedekah, dan membantu kaum duafa. Jangan sampai malam yang agung itu terlewatkan dengan sia-sia.
Jika bisa, sepanjang malam kita gunakan untuk terus beribadah, salat, membaca al-Qur’an, serta ibadah yang lain. Jika tidak bisa, minimal kita melaksanakan salat Maghrib dan Isya’ secara berjamaah. Rasulullah bersabda:
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِيْ جَمَاعَةٍ فَقَدْ أَخَذَ بِخَطِّهِ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدَرِ
“Barang siapa melaksanakan salat Isya' secara berjamaah, sungguh ia telah mengambil bagian yang besar dari keutamaan Lailatul-Qadar.” (HR. Thabrany)
Demikian artikel tentang yang bisa kami share pada kesempatan kali ini semoga bermanfaat!
EmoticonEmoticon